pembuka

Wilujeng Sumping

Jumat, 15 Juni 2012

Masa Laktasi pada Ternak Sapi Perah


Masa laktasi adalah masa sapi sedang berproduksi. Sapi mulai berproduksi setelah melahirkan anak. Kira-kira setengah jam setelah sapi itu melahirkan, produksi susu sudah keluar. Saat itulah disebut masa laktasi dimulai. Namun, sampai dengan 4 – 5 hari yang pertama produksi susu tersebut masih berupa colostrum yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Tetapi colostrum tersebut khusus untuk pedet, karena kandungan zat-zatnya sangat sesuai untuk pertumbuhan dan kehidupan awal.
            Masa laktasi dimulai sejak sapi itu berproduksi sampai masa kering tiba. Dengan demikian, masa laktasi berlangsung selama 10 bulan atau kurang lebih 305 hari, setelah dikurangi hari-hari untuk memproduksi colostrum.
            Dengan demikian semasa laktasi berlangsung 309 hari ini diawali dengan produksi colostrum 4 – 5 hari, sehingga produksi susu biasa berlangsung 309 hari – 4 = 305 hari. Akan  tetapi produksi seekor sapi pada umumnya diawali dengan volume yang relatif rendah, kemudian sedikit demi sedikit meningkat naik sampai bulan kedua, dan mencapai puncaknya pada bulan ketiga. Selanjutnya, setelah melewati bulan ketiga produksi mulai menurun sampai masa kesring. Menurunnya produksi air susu dalam masa laktasi ini diikuti dengan peningkatan kadar lemak di dalam air susu.
            Selama masa laktasi berlangsung, baik produksi susu masa laktasi pertama dan selanjutnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor managemen. Managemen yang baik dan sempurna merupakan salah satu upaya untuk mencapai kesuksesan usaha ternak sapi perah. Mengandalkan faktor genetis melulu tidaklah menjamin keberhasilan produksi. Sebab faktor genetis yang baik bukan jaminan terhadap jumlah produksi. Faktor genetis yang baik harus didukung dengan managemen yang baik dan teratur. Managemen pada masa laktasi yang perlu diperhatikan antara lain  rangsangan pemerahan, pengaturan kering kandang, pencegahan terhadap penyakit, frekuensi pemerahan, pengaturan kelahiran dan perkawinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar